Hukum Jam Pasir

Saya menyebut hukum 1 dan 5 prinsip dalam buku Hukum Jam Pasir. Mengapa? Karena jam pasir menggunakan konsep fisika paling dasar, hukum kekekalan energi. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi total dalam sistem tertutup adalah konstan dan energi dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya.

Konsep konservasi energi ini telah dicoba dan dikonfirmasi oleh berbagai eksperimen. Bahkan penemuan teoretis Albert Einstein tentang kesetaraan massa dan energi tidak melanggar hukum kekekalan energi; penemuannya hanya menambahkan jenis konversi energi baru, massa-ke-energi dan energi-ke-massa.

Perubahan energi dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya dapat diibaratkan seperti pasir dalam jam pasir. Jumlah pasir yang masuk ke tabung bawah jam sama dengan jumlah pasir yang keluar dari tabung atas jam.

Perubahan bentuk energi seperti mengubah posisi pasir dalam jam pasir. Bahkan jika pasir berubah posisi di jam pasir, maka tetap sama begitulah pasir. Seperti energi, meskipun dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya (dari listrik menjadi cahaya, dari gerak menjadi listrik, dll.), ia tetap energi.

Hal yang sama berlaku untuk konsep atau hukum di atas dalam hukum jam pasir yang menjadi dasar buku ini, yaitu hukum kekekalan energi.

Ketika kita memahami dan berada pada tingkat kuantum, kita menyadari bahwa kita adalah bentuk energi, bentuk getaran atom, proton dan quark. Ketika kita membangkitkan atom kita menggunakan 5 prinsip desain kehidupan (1P, 2B, 3A, 4P, 5D), energi yang kita fokuskan akan mengubah hidup kita sebagai efek samping. Tapi energi itu abadi. Kita hanya mengubahnya dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Ketika kita memfokuskan hidup kita pada rancangan besar, misi besar, tujuan utama dan rancangan dalam hidup kita, maka energi itu akan memiliki hasil berdasarkan apa yang kita coba tarik ke dalam hidup kita melalui hukum tarik-menarik. Jadi hubungan antara Law of Attraction dengan 5 prinsip di atas sangat erat dan saling berkaitan.

Perjalanan hidup bisa diibaratkan seperti jam pasir. Dalam kehidupan manusia, kita akan mengalir dalam debu sejarah, di mana setiap pemikiran yang kita pikirkan, setiap tindakan yang kita lakukan, setiap tindakan yang kita ambil akan berbalik dan membentuk kehidupan itu sendiri. Pasir di jam pasir hanya bisa dibalik ketika pasirnya sudah habis. Begitu juga dengan kehidupan. Anda tidak bisa kembali ke masa lalu, Anda hanya bisa hidup di masa sekarang, menggunakan kesadaran, dan hidup di masa depan. Menurut tujuan dan rencana kita, kita diciptakan sebagai pencipta (Co-Creator ) bersama Tuhan.

Jam pasir kehidupan hanya dapat dibalik pada hari pembalasan, hari dimana Yang Mahakuasa mengadili kebaikan dan keburukan seluruh umat manusia. Apakah Anda sudah cukup dengan butir pasir terbaik yang Anda kumpulkan?

Bagi sebagian orang, butiran pasir mungkin memiliki arti yang berbeda. Sebagian orang mengartikan butiran pasir dalam jam pasir sebagai bekerja untuk mendapatkan uang, sebagian orang mengartikan butiran pasir sebagai hobi, sebagian orang menganggap waktu adalah uang dan lain sebagainya..

Sebagai manusia, kita belum berhasil menemukan mesin yang bisa menghentikan waktu, atau yang bisa membawa kita kembali ke masa lalu seperti di film atau kartun Hollywood. Oleh karena itu, manusia mau tidak mau harus hidup di saat ini, hidup di masa sekarang, karena waktu akan selalu berlalu, seperti jam pasir, tidak dapat dihentikan, sehingga waktu sangat berharga bagi manusia.

Bukankah kita sering mendengar keluhan dari orang-orang yang merasa tidak punya cukup waktu? Jadi, kita sering mendengar nasihat dari orang-orang terdekat kita, seperti "selagi masih ada waktu!" atau "Jangan terlambat!"

Tentu saja, dalam hidup, kita tidak hanya merasa senang, tetapi juga sedih. Namun, Tuhan memberikan suka dan duka untuk kebaikan kita bersama. Oleh karena itu, marilah kita bersyukur kepada Tuhan atas berkah dan hikmat-Nya untuk mengisi jam pasir dengan butir-butir waktu!